SNMPTN 2016 sudah di depan mata. Di sini saya ingin berbagi pengalaman tentang SNMPTN saya dulu, ya walaupun tidak diterima hehe. Tapi dari situ saya belajar menganalisa kesalahan-kesalahan saya saat SNMPTN.
SNMPTN itu adalah seleksi yang kuotanya paling tinggi, yaitu 50%. Setiap PTN diwajibkan untuk menerima minimal 50% siswa lewat jalur ini. Denger-denger, kenapa kuota SNMPTN itu tinggi karena itu adalah bentuk penghargaan pemerintah terhadap “proses” pembelajaran siswa. Intinya, pemerintah ngga mau prestasi dan nilai-nilai yang kamu dapet selama SMA itu ngga berguna. Begitu.
Namun, SNMPTN itu juga seleksi yang benar-benar tidak jelas dan
ghaib. Kamu pasti pernah denger kan, siswa yang sering juara ngga diterima, tapi yang biasa aja malah diterima. Nah itu dia! Tidak ada aturan yang gamblang menjelaskan kriteria seperti apa siswa yang dapat diterima lewat jalur ini.
Namun begitu, sebenarnya pola-pola penerimaannya dapat kita amati kok sehingga kita bisa memaksimalkan peluang diterima di SNMPTN. Seperti apa sih hal-hal terkait SNMPTN yang harus kamu tahu? Check this out!
Apakah peluang semakin besar jika alumni banyak diterima dan berprestasi?
Ya, alumni sekolah berpengaruh sekali terhadap peluang teman-teman diterima di SNMPTN. Sebuah Institut Negeri di kota Bandung menerima ratusan siswa dari SMAN favorit di kota Bandung, dan hal itu terjadi setiap tahun. Umumnya semakin banyak alumni yang lulus dan berprestasi di kampusnya, nilai atau indeks sekolah di mata Universitas tersebut semakin baik.
Apa itu nilai/indeks sekolah?
Sebenarnya saya juga bingung dari mana istilah Indeks Sekolah ini muncul. Tapi, setidaknya dapat dipahami Indeks Sekolah itu ibarat penilaian Perguruan Tinggi terhadap sekolah. Misalnya nih SMA A sering sekali berprestasi OSN. Selain itu, alumni dari SMA A yang kuliah di UNHAS, misalnya, lebih banyak dari SMA B. Nah, indeks sekolah A tentu lebih baik daripada sekolah B menurut UNHAS. Maka dari itu, siswa-siswa SMA A berpeluang lebih besar diterima UNHAS lewat SNMPTN dibanding SMA B. Begitu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Indeks Sekolah di mata Perguruan Tinggi. Sebenarnya, tidak ada sumber valid menjelaskan perihal ini. Tetapi, sangat diyakini faktor-faktor tersebut adalah: prestasi sekolah, akreditasi sekolah, jumlah alumni yang berkuliah di kampus tersebut serta prestasi alumni di kampus tersebut.
Setelah diamati, ditemukan bahwa meskipun sekolahnya sama, nilai sekolah bisa berbeda tiap kampus. Kok bisa? Entah, tetapi berdasarkan pengalaman di suatu kota di Jawa Barat, terdapat SMA B yang siswanya diterima sangat banyak di UNPAD tapi sangat sedikit di UPI. Tapi, siswa SMA A sangat banyak diterima di UPI tapi hanya 1-2 yang diterima di UNPAD. Jadi, sebelum memutuskan ikut SNMPTN, lihatlah tradisi sekolahmu ya!
Bagaimana dengan daerah asal sekolah?
Daerah asal sekolah mempengaruhi kuota penerimaan Perguruan Tinggi. Contohnya datang dari Jawa Barat. Dikutip dari pikiranrakyat.com, sebanyak 50 persen mahasiswa yang ada di tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Barat (Jabar) harus berasal atau diisi oleh warga Jabar (cek di
sini). UNPAD menjalankan program ini dengan menerapkan kebijakan
UNPAD nyaah ka Jabar (UNPAD peduli JABAR).
Namun, perlu diingat bahwa bisa saja daerah lain tidak menerapkan aturan ini. Contoh di atas adalah dari Jawa Barat. Disarankan untuk melihat dulu perbandingan siswa yang diterima berdasarkan daerah di website SNMPTN 2016 jika sudah dibuka nanti.
Benarkah nilai harus naik atau konsisten jika ingin diterima?
Ini adalah mitos yang sering disebarkan guru. Pada faktanya adalah: selalu ada siswa yang nilainya mulus konsisten gagal, tapi ada siswa yang biasa saja diterima. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi hal ini, namun yang jelas nilai naik atau konsisten sebenarnya
TIDAK SELALU menentukan diterima atau tidaknya siswa. Teman saya yang juara umum dengan nilai yang selalu naik pun gagal diterima di SNMPTN. Yang biasa saja bahkan yang tidak disangka-sangkapun diterima. Tapi, sudah tentu yang nilainya lebih baik LEBIH BANYAK yang diterima dibandingkan dengan yang biasa saja.
So nilaimu harus bagus, tidak perlu selalu naik atau konsisten, kalau mau diterima di SNMPTN. Ya pengecualian kalau nilai kelas XI mu 90, lalu nilai kelas XII mu 70. Itu beda urusan hehe.
Anak pindahan tidak akan diterima?
Kata alumni penulis
sih, tidak juga karena faktanya
masih ada yang diterima walaupun anak pindahan. So buat teman-teman yang anak pindahan, masih ada secercah harapan buat kamu.
Prestasi membantu diterima
Seorang teman mendapat medali perunggu OSN Fisika 2014. Nilai yang dia milikipun tidak main main. Kepala sembilan. Namun, dia gagal diterima di FMIPA ITB lewat SNMPTN. Padahal prestasi yang dia miliki tidak main-main.
Terbesit dalam pikiran bahwa mekanisme seleksi SNMPTN ini menyaring dari sekolah dulu. Setelah dari sekolah, baru dari individunya sendiri. Baru sadar dia bersekolah di sekolah yang kurang dikenal akan prestasi akademiknya. Selain itu, sejauh yang saya tahu, sekolahnya tidak ada yang pernah berhasil diterima di ITB sebelumnya.
Perlu diingat bahwa i
ni adalah OPINI. Bisa saja ada hal-hal lain yang menggagalkannya, seperti lupa difinalisasi, atau nilainya ada yang tidak masuk dll. Kita dapat berpikir secara logika, "Untuk apa panitia SNMPTN menyediakan tempat untuk mengunggah sertifikat prestasi kita kalau tidak dipertimbangkan, bukan?” Hehehe. Ingat!
MASIH LEBIH BANYAK SISWA YANG BERPRESTASI DITERIMA SNMPTN dibanding yang tidak. Jadi, teman-teman harus tetap berprestasi! (Untungnya teman saya ini diterima di jalur SBMPTN. Alhamdulillah.)
Apakah lintas jurusan tetap berpeluang diterima?
Sebenarnya ada yang diterima lintas jurusan, tapi tidak banyak. Saya tidak dapat memberikan pendapat yang cukup kuat, kamu bisa mencari referensi lain. Namun yang harus kamu tahu:
teman sekelas saya (IPA) diterima di Manajemen UPI lewat SNMPTN 2015. MUNGKIN, ini bergantung kebijakan kampus masing-masing.
Mungkinkah diterima di ITB/UI/ Univ Favorit Lainnya di Pilihan 2?
Mungkin bisa, tapi
sangat jarang terjadi. Referensi-referensi yang didapat di Internet menunjukan hanya hitungan jari yang lulus di pilihan 2, dan itupun tahun-tahun yang lama.
Haruskah kita memilih jurusan yang berbeda di Universitas yang Sama supaya Bisa Diterima?
Pada faktanya adalah masih ada yang diterima di jurusan dan universitas yang sama dari sekolah yang sama. Di sekolahku juga begitu, ada yang
diterima di Pendidikan Matematikan UPI 2 orang. Namun, saya juga melihat siswa-siswa di salah satu sekolah di Cisarua, Bandung Barat
diterima di Universitas yang sama namun dengan jurusan yang berbeda-beda sama rata. Ya! Satu jurusan satu orang tiap Universitas. Begitu juga saya temukan di salah satu sekolah di Cimahi. Saya menyarankan kamu untuk melihat tradisi sekolahmu, apakah banyak diterima di jurusan yang sama atau tidak. Ok!?
Apakah nilai UN berpengaruh?
Santer terdengar kabar bahwa nilai UN berpengaruh terhadap SNMPTN 2015 kemarin. Kenyataannya adalah: seorang teman perlu mengulang 1 mata pelajaran UN tertentu karena nilainya di bawah standar tapi dia diterima di SNMPTN. Bahkan, yang nilai UNnya buruk pun masih diterima di kampus unggulan.
Perlu diingat bahwa ini kebijakan tahun 2015. BIsa jadi di tahun 2016, peraturannya berbeda. Jadi, tetap pantau aturan SNMPTN 2016 nanti ya!
Apakah prioritas SNMPTN harus diurut berdasarkan Passing Grade?
Actually,menurut saya
Passing Grade amat sangat tidak berlaku untuk SNMPTN. Diterima atau tidaknya seseorang di sebuah Universitas tidak bisa diprediksi. Misalnya, bisa saja tahun 2015 sangat banyak sekali siswa yang memilih jurusan Teknik Informatika namun di tahu 2016 sedikit.
Sedikit pengalaman buruk tentang Passing Grade, dulu saat SIMAK UI 2015, penulis memilih Teknologi Bioproses di pilihan 2 dan Kimia di pilihan 3. Menurut Passing Grade suatu bimbel, PG Kimia UI lebih besar dibanding Teknologi Bioproses. Kelihatannya, prioritas yang penulis putuskan salah kan? Memang! Seharusnya Kimia UI-lah di pilihan 2, dan TB di pilihan 3. Kenyataannya, penulis malah diterima di Kimia UI –_-. Maka dari itu, perhatikan data jumlah pendaftar di website resmi SNMPTN 2016 nanti.
Sekian hal-hal yang dapat dibagikan. Perlu diingat bahwa tulisan disini didasarkan pengamatan penulis di tahun 2015. Peraturan SNMPTN 2016 nanti
BISA SAJA BERUBAH. Jadi persiapkan dirimu sebaik-baiknya ya!
Buat kamu yang mau bertanya, atau kasih kritik saran silahkan post di kolom komentar di bawah.
Eh, sebelumnya disarankan banget untuk baca
artikel ini.
Terima kasih :D
Baca juga: Ssstt. . . Ternyata ITB punya jalur khusus di SNMPTN. Cek disini
Kak gimna saya tuh ikutan snmptn untuk pilihan pertama saya pilih unpad jurusan HI dan ke 2nya di upi pendidikan kimia, tapi pas waktu saya ngisi data dsbnya kayanya eror gtu pas saya milih univ posisinya ketuker yang upi jd piluhan 1 dan di unpad di ke 2 dan gak sengaja di finalisasi,,, kata guru saya katanya sayang dan ceroboh kemungkinan diterimanya gimna kak
BalasHapus