Ilustrasi halal bi halal (via butetpesantren.org) |
Kali ini saya ingin berbagi contoh Pidato untuk tugas praktik bahasa indonesia. Sebenarnya ini tugas sekolah. Daripada di"peyeum" mending saya unggah di blog semoga bermanfaat.
Pidato Halalbihalal
Assalamualaikum wr. wb.
Bapak-bapak, ibu-ibu serta hadirin sekalian yang kami hormati, selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa berkumpul disini, pada pagi yang cerah di bulan Syawal yang penuh berkah ini guna mengadakan acara Halalbihalal.
Shalawat serta salam tak lupa, semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman, Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga serta sahabat-sahabatnya dan semoga beliau senantiasa akan memberikan safa’at kepada kita di akhir kelak.
Bapak-bapak, ibu-ibu serta hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah,
Sebulan penuh telah kita lewati dengan perjuangan, dan kebahagiaan yang kita rasakan saat ini, tidak lain merupakan wujud rasa syukur kita kepada Allah karena satu bulan itu tentu telah membuat kita bisa merasakan, betapa nikmat yang selama ini Allah berikan kepada kita semua adalah sangat luar biasa.
Telah tiga puluh hari kita menjalankan ibadah puasa, berusaha menahan lapar dan haus dimulai dari terbit matahari hingga sang surya itu kembali terbenam. Akan tetapi, puasa yang kita jalani bukan saja mengendalikan diri kita akan hawa nafsu, namun lebih jauh lagi ke dalamnya yakni mengendalikan diri kita dari hawa nafsu serta menahan diri terhadap segala macam bentuk godaan-godaan. Di dalam bulan Ramadhan itulah kita digembleng dan didik untuk benar-benar bisa menjadi manusia yang fitrah kembali, sebagaimana keadaan kita ketika baru lahir dulu.
Dan pada hari yang berbahagia ini pulalah kita menumpahkan rasa gembira dan suka cita serta keikhlasan atas apa yang telah kita capai pada bulan suci yang tak terasa ternyata telah berlalu itu. Tiga puluh hari yang telah kita lewati begitu sarat akan makna kesucian dan sudah barang tentu telah begitu banyak memberikan kita pelajaran. Kini saatnya kita menyambut bulan agung, bulan kemenangan yang terwujud dalam kumandang gema takbir, tahmid, dan tahlil yang mengiringi hilir mudiknya orang-orang yang memberi dan menerima zakat.
Kegembiraan dan kebahagiaan yang kita rasakan pada hari-hari ini tentu tak akan lengkap bila kita nikmati sendiri. Kemenangan dan keinginan untuk benar-benar kembali menjadi manusia yang fitrah baik lahir maupun batin tentu tak cukup dengan berpuasa dan shalat tarawih saja. Karena tentu saja itu tak pernah cukup menyucikan dosa-dosa kita di masa yang lalu atas apa yang pernah kita perbuat kepada orang lain. Mungkin kita tidak merasa punya dosa apa apa kepada orang lain, tapi terkadang tanpa kita sengaja, orang lain merasa tersakiti, entah itu oleh perkataan, tindakan, ataupun guyonan kita. Oleh karena itulah maka dibulan Syawal ini akan sangat tepat sekaliuntuk kita mengadakan silaturahim, saling maaf-memaafkan dengan orang tua, sanak saudara, tetangga serta semua orang sembari mengucapkan selamat atas kesempatan menikmati rakhmat Allah yang tiada terhitung jumlahnya. Ini.
Deemikianlah sambutan yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua, Aaamiin ya Rabbal ‘alamin.
Akhirnya, bila dalam sambutan kami terdapat kesalahan semata-mata hanyalah kelemahan dan kebodohan kami, karena itu mohon Bapak-bapak, Ibu-ibu serta hadirin sekalian bisa memaafkannya, dan selamat berhari raya Idul Fitri, minal ‘aidin walfaidzin, mohon maaf lahir batin.
Wassalamualaikum wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar